MENUJU MUSPAS KAK 2025

Siang itu minggu 28 September 2025, saya bersama dua orang utusan DPP yakni Bapak Agustinus Lahlau dan Bapak Darius Asamal menuju kota kupang guna mengikuti kegiatan Musyawarah Pastoral (MUSPAS) Keuskupan Agung Kupang 2025, yang pelaksanaannya mulai tanggal 29 september 2025 sampai 3 oktober 2025, bertempat di Hotel Sahid T-more Kupang. Kegiatan MUSPAS ini merupakan program keuskupan untuk membicarakan, mengevalusi dan merumuskan hal-hal penting berkaitan dengan arah pastoral keuskupan agung kupang periode 5 tahun kedepan. MUSPAS kali ini mengangkat tema GEREJA KEUSKUPAN AGUNG KUPANG BERJALAN BERSAMA MENUJU INDONESIA EMAS MELALUI TRANSFORMASI PENDIDIKAN.
Dengan tema ini, panitia penyelenggara menghadirkan beberapa Nara sumber sebagai pembicara utama dan juga ada beberapa tim pengamat yang diambil dari para dosen diuniversitas ternama dalam kota kupang. Para nara sumber yang menjadi pembicara utama yakni Prof. Dr. Yanuar Nugroho yang membeda tema ini dari sudut pandang indonesia kini dan disini/indonesia disini dan sekarang (Hic et nunc). Dalam paparannya Prof Yanuar menghantar para peserta untuk coba melihat atau mengenal situasi indonesia saat ini dengan semua peristiwa atau keadaan yang terjadi, sekaligus menghantar peserta untuk bagaimana peran gereja dalam menghadapi dan menyingkapi situasi yang terjadi saat ini. Dalam ceritanya, Prof Dr. Yanuar menceritakan bagaimana keterlibatan beliau sebagai orang yang dekat dengan para menteri untuk memberi masukan kepada Bapak Presiden tentang situasi negara saat ini. Selain Prof Dr. Yanuar, hadir juga nara sumber dari kalangan pendidikan yakni Dr. Vinsensius Darmin Mbula, OFM, seorang pasfor fransiskan yang cukup lama bekerja atau berkecimpung di dunia pendidikan dalam lingkaran Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWi). Dalam paparan idenya, Pater Darmin banyak menjelaskan tema MUSPAS kali ini dari sudut pandang Pendidikan, baik pendidikan Formal maupun pendidikan nonformal dan juga pendidikan politik. Tentang bagaimana sekolah-sekolah katolik hadir dan memberikan kontribusi yang baik dan positif bagi dunia pendidikan. 
Selain kedua pembicara ini sebagai nara sumber, juga ada beberapa dosen yang didaulatkan sebagai tim pengamat yakni Dr. Nobertus Jegalus (seorang doktor filsafat lulusan jerman), Rm. Dr. Leo Mali (doktor filsafat lulusan Roma-Italia), Prof. Alo liliweri (seorang guru besar ilmu komunikasi/pakar ilmu komunikas) dan Bapak Yakobus (seorang pegawai dari lingkup kementrian agama katolik). 
Selain para nara sumber dan para pengamat, hadir juga Bapak Uskup Agung Kupang, Bapak Gubernur Nusa Tenggara Timur, Bapak wali Kota kupang, pejabat pemerintah dari Kabupaten Timor Tengah Selatan dan pejabat pemerintah dari Kabupaten Kupang. Mereka akan bertatapan muka dengan para peserta MUSPAS, dengan memberi beberapa masukan atau pikiran  dari sudut pandang mereka masing-masing berkaitan dengan tema MUSPAS yang diangkat oleh panitia MUSPAS. 
Sekedar diketahui bahwa paserta MUSPAS kali ini berjumlah sekitar 250 orang, yang terdiri dari para Pastor Paroki, para Pastor dari lembaga pendidikan, para suster dari beberapa konggregasi yang berada di kota Kupang dan utusan dari Paroki yakni Dewan Pastoral Paroki (DPP). Kegiatan MUSPAS dibuka dengan misa pembukaan dipimpi langsung oleh Bapak Uskup Agung Kupang Mgr. Hironimus Pakaenoni, bertempat di Paroki St. Yosep pekerja-Penfui, dan akan ditutup juga dengan misa penutupan di paroki Sta. Maria Assumpta yang dipimpin oleh Uskup Agung Kupang. (Alfons H)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERIMA KASIH UNTUKMU

MISA DI KAPELA MARITAING

PELANTIKAN THS THM RANTING SAYORA