Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2025

MINGGU ADVEN I (TAHUN 2025)

Gambar
Teks; Yesaya 2:1-5 Matius 24:37-44 Nubuat Yesaya menghadirkan gambaran yang begitu agung tentang masa depan umat Allah,: suatu zaman ketika gunung rumah Tuhan akan berdiri tegak, menjadi pusat perhatian dan tumpuan bangsa-bangsa. Manusia dari segala penjuru akan datang bukan untuk berperang tetapi untuk mencari pengajaran Tuhan. Gambaran itu sangat kontras dengan realitas dunia yang sering kita temui dalam kehidupan; penuh konflik, persaingan dan ketidakpastian. Namun Yesaya menegaskan bahwa suatu hari kelak, pedang akan ditempa menjadi mata bajak dan tombak akan menjadi pisau pemangkas. Artinya apa yang biasanya digunakan untuk menghancurkan akan diubah menjadi alat untuk membangun dan memberi kehidupan.  Visi damai ini bukan sekedar mimpi utopis, itu adalah sebuah undangan bagi umat Tuhan untuk mulai hidup sesuai terang-Nya. Dalam ayat ke-5 menjadi seruan penting "Hai kaum keturunan Yakob, marilah kita berjalan di dalam terang Tuhan". Ditengah dunia yang mungkin...

KU TOLONG DIA YANG JATUH

Gambar
Saya seorang cewek, bekerja pada sebuah LSM yang bergerak di bidang pertanian, dengan fokus pada pengadaan bibit-bibit unggul dan obat-obatan untuk para petani di setiap desa binaan LSM kami. Setiap hari saya bersama teman-teman bolak balik dari kota menuju desa-desa yang menjadi sasaran kegiatan. Rutinitas ini kami jalani hampir setiap hari karena desa-desa sasaran kami tersebar dalam satu wilayah kabupaten. Kami lebih sering menggunakan kendaraan roda dua untuk melintasi jalur-jalur luar kota menuju lokasi kegiatan. Saya sendiri juga menggunakan motor dalam pelayanan kegiatan bagi petani-petani di desa, karena itu hampir setiap hari saya menempuh perjalanan yang lumayan jauh dengan jalur jalan ke desa sebagian besar tidak beraspal. Suatu kesempatan di pagi hari saya mendapat telp dari atasan untuk menghantar bibit jagung ke salah satu desa yang cukup jauh dan jalannya pun sangat parah, saya menuju kantor untuk mengambil bungkusan bibit dan bersama seorang teman cowok kami menuju desa...

SI TUA DAN GUBUK

Gambar
Di sebuah desa hiduplah sepasang suami istri, mereka tidak punya anak, keduanya adalah petani. Hari-hari hidup dijalani dengan penuh kasih sayang diantara suami istri, saling memahami, saling menerima dan saling melengkapi adalah menu yang disajikan saban hari diantara keduanya. Kemana saja dan dalam kerja apa saja selalu bersama-sama, kecuali salah satunya sakit atau ada halangan lain yang membuat tidak bisa bersama-sama. Runinitas hidup bersama ini dijalani tanpa ada kekerasan atau sikap kasar diantara keduanya, sesekali ada nada suara dari suami yang sedikit tinggi tapi itu bukan kemarahan melainkan karena pendengaran si istri sedikit mengalami gangguan saraf pendengaran.  Kehidupan keluarga mereka boleh dibilang bahagia walau secara ekonomi mereka banyak kekurangan, tetapi kekurangan ini tidak menjadi penghalang untuk merajut kasih sayang dan cinta dalam kehidupan keluarga mereka. Rasa kasih dan sayang selalu mereka tunjukan dalam kebersamaan, baik dalam...

TENTANG DIA YANG KUTINGGALKAN

Gambar
Aku seorang wanita, cewek berumur 27 tahun. Aku adalah anak pertama dari ketiga bersaudara, ayahku seorang pemelihara ternak ayam dan ibuku seorang guru agama. Sejak kecil kami dibesarkan dan dididik dalam tradisi agama katolik, karena itu ayah dan ibu selalu mengajarkan kami untuk berdoa bersama dalam keluarga setiap hari sabtu malam dan kami dididik untuk selalu ke gereja pada setiap hari minggu. Pembentukan diri melalui tradisi katolik dalam kehidupan keluargaku inilah yang menjadi fondasi iman saya sepanjang saya menjalani kehidupan. Aku berusaha untuk hidup berdasarkan apa yang telah diajarkan oleh kedua orang tua sejak kecil. Sebagai anak sulung, saya harus menjadi contoh atau teladan bagi kedua adikku. Kehidupan rohani dalam keluarga seperti ini ditambah lagi dengan ibu saya seorang guru agama katolik, dia banyak bertemu dengan para Romo, frater, bruder dan suster. Bahkan ibu saya sangat aktif di gereja dalam kegiatan-kegiatan kerohanian. Kedekatan dan persahabatan b...

HUJAN : MENYEGARKAN YANG LAYU

Gambar
Tanaman pepohonan didalam kebun itu tampak layu, daun-daun seakan tak ada sisa tenaga yang membuatnya harus melambai segar dan hijau, batang pepohonan kelihatan masih kuat berdiri, walau kelihatan hanya kulit menempel pada isi batang seolah memberi isyarat bahwa dia masih tetap bertahan dengan keadaanya dan masih mau tumbuh. Rerumputan tak mampu bertahan dalam terik yang menyengatkan hingga layu dan kering, tanah sepanjang mata memandang melintasi seluruh sudut kebun begitu kering dan berabu, bahkan debu bertebaran kian kesana dan kemari ketika angin meniup dalam skala yang paling kecil sekalipun.  Pemadangan dalam kebun itu kelihatan tak segar dan tak ada warna kehijauan walau banyak pepohonan yang tumbuh memenuhi tanah dalam kebun itu, kering dan sangat gersang yang memberi pertanda bahwa tak ada air yang bermuara didalamnnya. Pemandangan semacam ini pertanda ada sebuah kerinduan besar dari pepohonan, rerumputan dan tanah akan setetes air untuk membasahi, ada jeritan ...

DIA DAN SENJA

Gambar
Jam yang melingkar dipergelangan tangan dia telah menunjukan waktu sore pada pukul 17.30, pertanda hari itu memasuki senja, sesaat lagi menjemput magrib menuju malam. Dia pada pukul 17.30 itu duduk sendirian, menatap mentari di senja itu yang perlahan menyembunyikan diri dari bumi, dia menatap laut dari tepi pantai tempat dia sedang duduk. Pikirannya jauh melayang, berpikir tentang nasib hidup, sebuah masa dimana dia harus berada pada nasib yang baik, dia menatap sambil berpikir tentang masa depan, hari esok yang masih tersembunyi dari perjalanan hidup.  Dia terus saja menatap dan berpikir, sementara senja itu telah hilang, mentari telah tiada diwaktu itu dan dia masuk dalam kegelapan bumi, dia telah ada bersama malam. Pikirannya belum kembali dari sebuah perjalanan tentang masa depan, dia turut saja arah jalan pikiran itu hingga tak sadar bahwa dia ditepi pantai dalam kesendirian digelap malam. Dia masih saja bersahabat dengan pikiran tentang masa depan, dia terus laru...